Rabu, 08 Juni 2016

Hadits Tidurnya Orang Puasa Ibadah adalah Palsu

12.58


Hadits Tidurnya Orang Puasa Ibadah adalah Palsu. sebagai umat Islam sudah sepatutnya kita mempelajari ilmu yang berasal al-Quran dan Hadits shahih agar apa yang telah dilakukan dapat dipertanggungjawabkan di hari akhir kelak. begitu juga menjad penting bagi setiap muslim untuk tahu mana hadits dha'if (lemah) dan shahih sehingga tidak terjebak dalam perbuatan bid'ah yang diadakan oleh orang. begitu juga dengan beberapa hadits yang berkaitan dengan puasa pada bulan ramadhan dimana banyak orang masih menganggap benar padahal lemah atau palsu. adapun hadis tidur saat puasa adalah ibadah termasuk dha'if atau shahih ? namun sebelum itu akan dijelaskan sejenak mengenai artikel sebelumnya yaitu masih ada orang yang beraggapan bahwa makan sahur waktu imsak adalah dilarang. padahal tidak demikian akan tetapi lebih tepatnya adalah sebuah kehati-hatian untuk menjaga agar tidak keterusan makan hingga masuk waktu subuh. jadi masih boleh makan sahur ketika imsak. info lebih lengkap silahkan baca Hukum Makan Setelah Imsak.

bulan ramadhan dikenal juga dengan sebutan bulan al-Quran karena pada bulan puasa inilah al-Quran diturunkan maka sepatutnya kita memperbanyak membacanya dibanding bulan atau hari-hari lainnya. terlebih lagi karena pada syahr Ash-Shiyam semua amal ibadah anak Adam dilipatgandakan seiring dengan dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka serta setan dibelenggu. oleh karena itu seharusnya semakin memperbanyak perbuatan baik dan mengurangi tidur siang hari bulan ramadlan. terkait hal itu juga bahwa apakah benar Hadits Tidurnya Orang Puasa Ibadah adalah Palsu. mengenai hal ini akan dijelaskan lebih lengkap dibawah.

mohon maaf pada kesempatan kali ini tidak sedang membahas tentang bagaimana hukum hadits tidur lebih awal, setelah ashar atau subuh. begitu juga tidak sedang menerangkan tentang kedudukan hadits tidur matikan lampu, miring ke kanan atau tengkurap. akan tetapi yang akan dijelaskan pada saat ini adalah hal yang berkaitan dengan kedudukan hadits tidur saat puasa apakah boleh diamalkan ataukah tidak. sebagaimana telah diketahui sebelumnya bahwa banyak orang yang mengatakan bahwa tidur waktu puasa adalah ibadah sehingga mendorong banyak orang ketika siang hari setelah sholat dhuhur untuk menghabiskan waktunya dengan tidur di teras masjid. tidak hanya itu saja, bahkan tidak sedikit yang menggunakan lebih banyak waktu siangnya berada di pembaringan kecuali ketika mengerjakan sholat wajib saja. apakah ini dibenarkan ? apakah Hadits Tidurnya Orang Puasa Ibadah adalah shahih,  dha'if atau palsu.
Hadits Tidurnya Orang Puasa Ibadah
ilustrasi

Hadits Tidur Saat Puasa adalah Ibadah

ada beberapa lafadz hadits yang berkaitan dengan tidur ketika puasa yang artinya "Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya tasbih, doanya terkabulkan dan amalannya dilipatgandakan" (riwayat Baihaqi) atau yang semisal. ada juga dengan lafadz lain yang artinya "Orang yang berpuasa itu senantiasa dalam ibadah meskipun sedang tidur diatas ranjangnya" (riwayat Tammam) atau yang mirip teksnya.
Hadits Tidur Saat Puasa
hadits riwayat Baihaqi
Hadits Tidur Saat Puasa adalah Ibadah yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dalam kitab Syu'abul Iman, Abu Muhammad bin Sha'id di Musnad Ibnu Abi 'Aufa dan Ad Dailami dalam Musnad Firdaus. juga diriwayatkan oleh Al-Wahidi dalam Al-Wasith serta Al-‘Iraqi dalam Takhrijul Ihya’. semuanya diriwayatkan dari jalur Sulaiman bin ‘Amru dari ‘Abdul Malik bin ‘Umair dari ‘Abdullah bin Abi ‘Aufa dari Rasulullah SAW. selain itu diriwayatkan juga oleh Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman dari 2 jalur yaitu dari Khalf bin Yahya Al-‘Abdiy dari ‘Anbasah bin ‘Abdul Wahid telah berkata kepada kami ‘Abdul Malik bin ‘Umair dari ‘Abdullah bin Abi ‘Aufa dan dari Ma’ruf bin Hasan telah berkata kepada kami Ziyad bin Al-A’lam dari ‘Abdul Malik bin ‘Umair dari ‘Abdullah bin Abi ‘Aufa.

singkatnya Hadits Tidurnya Orang Puasa adalah Ibadah yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi mempunyai 3 jalur sanad periwayatan dimana terdapat perowi yang bernama ‘Abdul Malik bin ‘Umair, Sulaiman bin ‘Amru dan Ma’ruf bin Hasan serta Khalf bin Yahya Al-‘Abdiy. semua rowi diatas dinilai lemah atau dusta oleh para ahli hadits diantaranya Abu Hatim, Ibnu Ma’in, Ibnu Hibban, Syaikh Al-Albani, Ahmad bin Hanbal, Ibnu Kharrasy, Adz-Dzahabi, Ibnu Hajar, Ibnu ‘Adiy, Al-Baihaqi. sehingga Hadits Tidur Saat Puasa adalah Ibadah yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi tidak dapat dijadikan rujukan sebuah amalan. bahkan Syaikh Al-Albani berkata: “Ini adalah maudhu’ (palsu), Sulaiman bin ‘Amru seorang pendusta.” (Silsilah Adh-Dha’ifah)
Hadits Tidur Saat Puasa
hadits riwayat Tammam
Adapun Hadits Tidur Saat Puasa adalah Ibadah yang diriwayatkan oleh Tammam dalam sanadnya terdapat rowi yang bernama Yahya bin Abdullah bin Zujâj dan Muhammad bin Hârûn bin Muhammad bin Bakar bin Hilâl. Keduanya tidak ditemukan keterangan dirinya di kitab Jarh wat Ta’dil. selain itu, dalam sanad nya juga terdapat rawi yang bernama Hâsyim bin Abu Hurairah al Himshi. Dia seorang perawi yang majhûl atau tidak diketahui, seperti yang dijelaskan adz-Dzahabi rahimahullah dalam kitab Mizânul I’tidâl. Imam Uqaili rahimahullah berkata “Orang ini haditsnya mungkar.” sehingga Tidurnya Orang Puasa Ibadah yang diriwayatkan oleh Tammam tidak dapat dijadikan dalil sebuah amal.

terlepas dari itu tidur mubah atau boleh hukumnya dan dapat bernilai ibadah jika diniatkan sebagai penunjang ibadah seperti tidur siang pada bulan puasa agar kuat menjalankan ibadah shalat tarawih dan witr di sepertiga malam terakhir. namun berbeda halnya jika tidur karena malas atau kekenyangan setelah makan sahur. seharusnya pada bulan yang mulia ini kita lebih memperbanyak amal ibadah karena orang yang banyak tidur akan kehilangan banyak kesempatan beribadah di bulan yang penuh ampunan ini.

Kesimpulan

- Hadits Tidur Saat Puasa adalah Ibadah derajatnya Palsu atau Sangat Lemah sehingga tidak dapat dijadikan dalil sebuah amal.
- Tidur dapat bernilai Ibadah jika diniatkan sebagai penunjang agar kuat menunaikan amal ibadah lainnya.

demikian artikel Hadits Tidurnya Orang Puasa Ibadah adalah palsu dan baca juga Cara Membuat Kwitansi Menggunakan Excel. semoga sukses. tulisan ini dasarikan dari banyak sumber salah satunya muslimah.or.id

2 komentar:

  1. Karena didalam riwayatnya ada orang yang tidak dipercaya jadi kaidah tersebut lemah. Yang terpenting ibadah kita jangan hanya bermalas-malasan tapi dibarengi dengan ibadah sunnah lainnya.

    Makasih penjelasannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga kita dapat memanfaatkan bulan puasa ramadahan sebaik mungkin. terima kasih sudah mampir di artikel tidur puasa adalah ibadah haditsnya palsu

      Hapus

 

© 2013 Cara Puasa. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top